Makassar (ANTARA) - Sebanyak 2.150 orang aparat gabungan diturunkan untuk menjaga stabilitas keamanan dalam aksi memperingati Hari Buruh Internasional 1 Mei di sejumlah titik di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
"Personel yang diturunkan 2.150 orang dari gabungan TNI Polri. Untuk Polri dikerahkan satuan Samapta Polrestabes, dan dari Satuan Brimob dan personel Polda Sulsel. Begitu pula personel Dishub dan Satpol PP, " kata Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib, Senin.
Aparat gabungan tersebut disebar pada sejumlah titik aksi di wilayah Kota Makassar. Selain itu, aparat tetap melaksanakan upaya antisipasi saat aksi hari buruh guna menekan adanya provokator yang menyusup dalam aksi mereka hingga menimbulkan kericuhan.
"Antisipasi tetap kita laksanakan. Jangan sampai disusupi provokator yang mengacaukan aksi mereka. Kita pun sudah berkoordinasi dengan beberapa kelompok federasi buruh. Kalau ada provokator menyusup pasti kami amankan," papar Kapolres menegaskan.
Berdasarkan informasi dan surat penyampaian aksi yang diterima, tercatat ada 11 titik wilayah demonstrasi oleh buruh di Makassar. Guna mengantisipasi terjadi kemacetan, telah dilakukan rekayasa arus lalulintas agar memudahkan para buruh menyampaikan aspirasinya.
"Sudah kita koordinasikan dan komunikasikan dengan para peserta aksi. Titik puncak aksi di depan kantor DPRD Sulsel, kantor Gubernur Sulsel dan di bawah jembatan fly over. Sejauh ini dari pengamatan kondisi masih dalam situasi kondusif," papar mantan Kapolres Kota Palembang ini menambahkan.
Berdasarkan pantauan di sejumlah titik aksi seratusan peserta aksi menyampaikan orasinya terkait tuntutan buruh salah satunya mendesak mencabut Peraturan Pemerintah Pengganti Undang -undang nomor 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja termasuk masalah upah buruh dan pemenuhan hak-hak buruh perempuan.
Aksi buruh tersebut tergabung dari beberapa Federasi buruh di Sulsel di depan kantor DPRD Sulsel, kantor Gubernur Sulsel, di bawah fly ovet pertigaan jalan Urip Sumoharjo dan Jalan Andi Pangeran Pettarani Makassar. Dalam aksi itu sempat pendemo membakar ban bekas serta memblokir jalan raya setempat.
Baca juga: Partai Buruh tak bisa pastikan kehadiran bacapres di Istora Senayan
Baca juga: Jokowi ajak manfaatkan momentum May Day untuk perluas kesempatan kerja
Baca juga: PDIP dorong pemerintah buka ruang dialog bahas aspirasi buruh
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023